Karya Abdul Aziz.
Jika ditanya kepada anak-anak tentang ketauladanan para Nabi dan sahabat Rasulullah, tentulah mereka menyukai dan berkesan sehingga bisa mencontoh dan mmeneladani untuk kehidupan sehari-harinya. Namun demikian dapat dipastikan beberapa (sebagian besar) diaintaranya belum mengetahui tentang kisah-kisah ketauladanan para Nabi dan Sahabat tersebut.
Lain halnya dengan tokoh dan cerita yang ada dan dengan mereka lihat di beberapa tayangan televisi sekarang, seperti alnya Spongbob, Spiderman, Dora the Explorer dan lain-lain. Beragam komik dan bacaan tokoh-tokoh kartun yang beredar disekitar kita juga tidak sebanding dengan beredarnya bacaan kisah-kisah para Rasul tersebut. Hal Ini memang mendukung mereka (anak-anak) lebih mengenal dan menyukai tokoh-tokoh kartun daripaada para Nabi dan Sahabat. Begitupun dengan ilustrasi (contoh cerita dalam menyampaikan hal-hal baik) dalam penyampaian pelajaran (khususnya ditingkat TK dan sekolah dasar) terkadang pilihan tokoh kartun seperti diatas menjadi pilihan yang dominan, karena anak-anak lebih menyukai dan mengenalnya.
Faktor diatas memang didasari tiga asumsi yang secara sadar atau tidak dilakukan oleh orang tua dan para penyelnggara pendidikan yaitu :
Pertama : anak-anak memiliki kemampuan yang tinggi dalam menyesuaikan tingkah lakunya dengan apa yang diamati disekitarnya,, sehingga ketika menemukan hal yang ia suka menjadi cepat mereka ingat dan menyukainya (dalam hal ini adalah menyukai tokoh kartun seperti spiderman dan lain-lain).
Kedua : tokoh tersebut diangap sesuatu yang menyenangkan, sehingga menjadi teman bermain ketika anak merasa kesepian dan dengan cepat mempelajari itu semua, dan itulah yang mendorong orang tua dan pendidik menggunakan tokoh kartun sebagai media pembelajaran.
Ketiga : kecerdasan emosional seseorang (dalam hal ini adalah anak-anak) tidak sepenuhny dipengaruhi oleh faktor genetik secara dominan, tapi sangat ditentukan faktor lingkungan. Perlu disadari berapa peprsentasi orang tua mengenallkan kisah para Nabi dan sahabat dalam mengilustrasikan sesuatu atau membacakan dongeng sebelum tindur untuk anak-anak, dan dibandingkan dengan tokoh kartun seperti spiderman baik itu dari komik maupun tayangan televisi.
Keadaan diatas memang menyedihkan, kecintaan anak-anak lebih dominan kepada tokoh kartun daripada para Nabi dan sahabatnya yang sudah jelas memiliki ketauladanan yang disunnatkan dan memiliki pahala dalam melakukannya.
Dalam hal ini, marilah kita memulai menumbuhkan kecintaan anak-anak kepada para Nabi dan sahabat dengan cara mengupayakan mereka mengenali kisah-kisah ketauladanan para Nabi dan sahabat baik dalam bentuk cetak ataupun audio visual dan alangkah lebih baiknya jika semua itu bisa dilakukan dengan cara menceritakannya secara langsung.
Abdul Aziz adalah salah satu dari Murid kelas VI-a MIN HABIRAU TENGAH, Daha Selatan, Kab. Hulu Sungai Selatan. Kalimantan Selatan.
0 komentar:
Posting Komentar